Latest News

Tuesday, September 7, 2010

Cara Bahagia

Bahagia

Cara Bahagia


Jika kekayaan bisa membuat orang bahagia, tentunya Adolf Merckle, orang terkaya dari Jerman, tidak akan menabrakkan badannya ke kereta api.
Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia, tentunya Michael Jackson, penyanyi terkenal di USA, tidak akan meminum obat tidur hingga overdosis.
Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia, tentunya G. Vargas, presiden Brazil, tidak akan menembak jantungnya sendiri.
Jika kecantikan bisa membuat orang bahagia, tentunya Marilyn Monroe, artis cantik dari USA, tidak akan meminum alkohol dan obat depresi hingga overdosis.
Jika kesehatan bisa membuat orang bahagia, tentunya Thierry Costa, dokter terkenal dari Perancis, tidak akan bunuh diri, akibat sebuah acara di televisi.
Ternyata, bahagia atau tidaknya hidup seseorang itu, bukan ditentukan oleh seberapa kayanya, tenarnya, cantiknya, kuasanya, sehatnya atau sesukses apapun hidupnya.
Tapi yang bisa membuat seseorang itu bahagia adalah dirinya sendiri.. mampukah ia mau mensyukuri semua yang sudah dimilikinya dalam segala hal…
“Kalau kebahagiaan bisa dibeli, pasti orang-orang kaya akan membeli kebahagiaan itu. dan kita akan sulit mendapatkan kebahagiaan karena sudah diborong oleh mereka.”
“Kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat, pasti di belahan lain di bumi ini akan kosong karena semua orang akan ke sana berkumpul di mana kebahagiaan itu berada .”
Untungnya kebahagiaan itu berada di dalam hati setiap manusia. Jadi kita tidak perlu membeli atau pergi mencari kebahagiaan itu.
Yang kita butuhkan adalah Hati yang Bersih dan Ikhlas serta Pikiran yang Jernih, maka kita bisa menciptakan rasa “Bahagia” itu kapan pun, di manapun dan dengan kondisi apapun.”
Kebahagiaan itu milik Orang-orang yang dapat Bersyukur.

Source :  http://iphincow.com/2015/04/25/cara-bahagia/

Sunday, September 5, 2010

BISNIS GRATIS DARI FACEBOOK

Saya yakin anda memiliki account facebook, karena itu anda perlu membaca yang ini. Apakah anda sebagai pengguna facebook sudah tau kalo ternyata fabook bukan hanya menjadi media interaksi sosial di dunia maya, tetapi juga membagikan dollar kepada membernya?? Ya ...sebuah aplikasi milik facebook namanya EASY CASH memang membagikan dollar kepada anggota facebook yang bergabung ke aplikasi ini, caranya juga sangant mudah. Bagi anda yang menyukai bisnis gratisan ini merupakan kesempatan untuk meraup dollar dari facebook.
Setiap anggota baru yang bergabung, Easy Cash akan memberi komisi 1$ langsung. Setelah menjadi anggota anda akan diberikan link afiliasi atau alamat keanggotaan yang perlu anda promosikan kepada teman2 anda melalui berbagai media dan cara. Jika anda berhasil mengajak 1 orang teman bergabung menjadi anggota Easy Cash maka anda akan mendapat komisi sebesar 0,01$. Penghasilan anda yang sudah terkumpul dapat anda cairkan setelah mencapai minimal 5$, dan pencairan dapat dilakukan tgl 1 dan 16 setiap bulan. Untuk dapat mengikuti bisnis gratis dan dapat bayaran dollar ini ikuti langkah-langkah berikut:
  1. Daftar di sini
  2. Masuk ke aplikasi facebook Easy Cash
  3. Masukkan email dan password facebook anda, lalu kli Allow (izinkan)
  4. Anda akan masuk halaman Easy Cash, dan tampak anda sudah dapat $1,0. Selanjutnya klik menu Refer Friend dan temukan link afiliasi anda
  5. Promosikan link tersebut ke teman2 anda
  6. Agar anda dapat menerima penghasilan dari bisnis ini masukkan alat pembayaran anda yaitu PayPal di menu Account.
  7. Selamat bergabung, moga sukses

MENULIS POSTING DI FACEBOOK

Facebook merupakan jejaring sosial yang telah menjangkau seluruh pelosok dunia, dengan 400 juta membernya. Dengan anggota yang sedemikian besarnya, facebook menjadi lahan promosi bisnis yang menarik selain menjadi media interaksi sosial di dunia maya tentunya.Menulis posting di facebook berarti akan dengan mudah dibaca oleh banyak orang dalam waktu cepat. Facebook memberikan tempat/fasilitas kepada penggunanya untuk menuangkan artikel agar dapat dibaca facebooker. Langkah menulis posting di facebook sangat mudah, apalagi bagi para pemilik blog, bukan hal baru lagi.
Langkah-langkah menulis sbb;
  1. Masuklah ke acoount facebook anda
  2. Pilih catatan, jika tidak ada coba klik dulu lainnya (berada di kiri bawah)
  3. Pilih catatan halaman, lalu klik tambah catatan (di kanan atas)
  4. Tulis Judul Posting
  5. Tulis posting anda
  6. Jika ada gambar/foto yang akan anda muat, klik tambah foto (di bagian bawah) lalu klik browse lalu cari gambar dari dalam komputer anda
  7. Atur posisi gambar sesuai keinginan anda
  8. Sebelum diterbitkan anda bisa melihat terlebih dulu tampilan posting anda dengan cara klik Pratinjau, jika masih ada yang perlu diperbaiki klik Sunting
  9. Jika semua sudah sesuai keinginan anda klik Terbitkan
  10. Tunggu beberapa saat, maka posting anda sudah dapat dibaca oleh semua teman anda di facebook.
  11. Selamat Mencoba

Friday, September 3, 2010

MEMBUAT ACCOUNT ALERTPAY

Secara umum, AlertPay tidak jauh berbeda dengan Paypal . Alertpay merupakan layanan jasa pembayaran dan pengiriman uang melalui internet atau secara online dengan aman dan cepat. Jadi dengan Alertpay Anda dapat menarik semua penghasilan dari bisnis online (alertpay , salah satu syarat untuk memulai bisnis online), bahkan dapat digunakan untuk menarik langsung ke rekening bank lokal seperti BCA, BNI, Mandiri ataupun bank lain. Untuk mendaftar AlertPay silahkan klik disini dan ikuti semua langkah demi langkah.
Klik "SIGN UP NOW" untuk mendaftar
Untuk sementara pilih Personal Starter lalu klik "NEXT"


Isi data-data Anda secara lengkap (Data Asli)
Isi dengan data-data Anda termasuk email lalu klik "next"


Setelah itu silahkan Anda cek email konfirmasi di email Anda
Kemudian klik email dari AlertPay



Klik link pada kotak merah dibawah :


Berhasil, Account Alertpay Anda sudah jadi. Agar akun Alertpay Anda benar-benar aman dari berbagai kondisi, dan dapat digunakan secara penuh sebagai alat pembayaran, maka sebaiknya segera verifikasi akun Alertpay Anda, silahkan baca Cara Terbaru verifikasi Account Alertpay.

Semoga bermanfaat

Thursday, September 2, 2010

Tips Menjadi Mahasiswa Sukses

Anda mahasiswa yang luntang-luntung kurang kerjaan? Sudah mulai mual ndengerin kuliah pak dosen? Mulai bete dengan suasana kos-kosan? Apalagi teman dekat sudah mulai pindah kos karena nggak tahan anda utangin terus hehehe. Pingin teriak sekeras-kerasnya tapi takut ditimpukin tetangga? Atau dulu punya mimpi pingin ikut mbangun republik tercinta, tapi jangankan itu, mbangun diri sendiri saja susah bo :) Apa salah jurusan yah? Padahal dulu dah baca-baca tulisan tips dan trik memilih jurusan. Bingung karena nggak dapat apa-apa di universitas. Jadi makin terseok-seok dan tanpa ruh kalau baca tulisan tentang jenis mahasiswa. Hmmm … coba deh ikuti tulisan ini, siapa tahu ada tips yang cocok dan bisa bikin semangat bangkit.

1. Bangun tidur, berdiri di depan kaca, ucapkan bahwa andalah yang terbaik di kos-kosan ini (Ya soalnya anda sendirian sekarang :D ) Kalau anda merasa itu kurang, ucapkan bahwa andalah yang terbaik di kelas anda atau terganteng di kampus anda. Yakinilah bahwa anda adalah manusia pilihan, paling tidak terpilih sebagai wakil desa anda yang bisa kuliah di universitas ini. Atau kalau lebih pede lagi, bilang bahwa andalah makhluk terbaik di muka bumi, ya memang benar, paling tidak dibandingkan dengan hewan dan tumbuhan :P

2. Mandi yang bersih, sisir dan rapikan rambut anda. Ambil handphone, bikin senyuman paling manis, foto wajah anda. Ulangi lagi kalau masih kurang enak dilihat. Kalau sampai 10 kali jepretan masih juga kurang enak di lihat, ambil secara acak saja. Mungkin wajah anda memang tidak terlalu enak dilihat :)

3. Nyalakan komputer, akses internet, nggak usah ke mana-mana, langsung saja buka http://wordpress.com. Buat account blog di sana.

4. Renungi hidup anda, ingat-ingat lagi perjalanan hidup dari kecil sampai sekarang dan apa yang telah anda lakukan. Masuk ke menu administrasi http://wordpress.com, klik Write->Page. Buat tulisan dengan judul About Me, tuliskan resume, kisah hidup dan Curriculum Vitae (CV) anda. Tuliskan “apa saja” seluruh kegiatan anda di sana. Dari lahir, SD, SMP, SMA dan kuliah. Pernah jadi ketua OSIS, sekretaris, bendahara atau pesuruh OSIS? Atau pernah ikutan nyembelih kambing kurban, pernah jadi penjaga masjid, pernah bikin workshop komputer, pernah menang lomba balap karung, cerdas cermat atau lomba gambar di kampung. Tulis semuanya. Kerahkan seluruh ingatan anda, anggap saja nostalgia. Sekali lagi, tulis semua, apapun yang anda lalui di “Page” berjudul About Me tadi. Sudah puas? Klik “Publish“. Kalau ada yang kurang tambahi lagi, kalau merasa halaman itu nggak cukup dan harus tulis dalam OO Writer atau MS Word, copy and paste saja draft tadi. Jangan lupa convert ke PDF dan upload di halaman About Me. Perbaiki terus CV anda setiap ada kegiatan yang anda lakukan, sekecil apapun. Beri juga skrinsyuut kalau diperlukan. Oh ya, foto manis anda tadi jangan lupa dipasang di halaman About Me, kalau pingin contoh, termasuk gimana nempatan CV versi PDF cek di sini deh :)

5. Sekarang ayok berdiri, jalan ke meja belajar anda. Kenangi kehidupan kampus anda, senangnya ketika diterima di universitas ini, semangatnya ikutan ospek (atau apa ya namanya sekarang?), dosen-dosen anda yang baik dan menyenangkan, nilai mata kuliah anda yang naik turun (yang pasti lebih banyak turunnya ;) ), dan mungkin juga teman-teman mahasiswi anda yang sudah menolak cinta anda :) Kenang semua. Olala, ada kenangan manis disaat anda berjaya dengan satu mata kuliah yang anda senangi, dosennya juga maknyus kalau ngajar, dan anda akhirnya anda mendapatkan berkah nilai A diantara tumpukan nilai C, D dan E.

6. Mata kuliah apa itu ya, yang dulu anda senangi? Cari buku catatan anda, obrak abrik meja belajar untuk nyari buku textbook mata kuliah itu. Ketemu? Oalah anda ternyata jagoan Rekayasa Perangkat Lunak. Ok sekarang lihat lagi tulisan di buku catatan anda yang sudah lusuh. Cocokan dengan buku textbook. Sekarang tulis kenangan anda tentang mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak itu. Jangan tulis yang lain, konsentrasi saja ke satu mata kuliah itu. Tulisan apapun asal berhubungan dengan Rekayasa Perangkat Lunak. Satu topik tulisan cukup 4-6 paragraf saja, jangan kepanjangan. Kalau belum puas, buat lagi topik lain, batasi juga 4-6 paragraf. Nulisnya di Write->Post lho ya, jangan lupa.

7. Kurang bahan? Dulu kayaknya pernah pinjem buku bagus tentang Rekayasa Perangkat Lunak di perpustakaan? Ok, kebetulan dah masuk waktu dhuhur dan makan siang. Jangan lupa mampir dulu untuk sholat dhuhur di masjid samping kos-kosan, dan makan siang di warteg andalan. Ok, genjot sepeda ke kampus, langsung ke perpus. Cari buku kenangan anda tadi. Juga cari banyak berita dan tulisan populer tentang software dan metode pengembangan. Kalau perpus ada internet, balik lagi ke http://wordpress.com anda. Lanjutkan tulisan-tulisan anda.

8. Ops nggak terasa sampai maghrib di perpus. Sholat, makan malam dan pulang. Ingat-ingat deh dulu kayaknya pernah ngerjain Tugas Mandiri berhubungan dengan software? Ok kumpulin file-filenya yuk. Dari mata kuliah apa saja lah, bisa Rekayasa Perangkat Lunak, Dasar Pemrograman, Pemrograman berorientasi Obyek, atau apapun. Kalau ada program yang dulu dibuat juga kumpulin. Dibahas saja program yang pernah dibuat, sekaligus dibagi gratis tuh codenya. Walah bisa jadi satu kategori baru tuh di blog :)

9. Sebelum tidur, baca bismillah, dan ucapkan syukur hari ini anda sudah melakukan kegiatan yang sangat baik dan produktif, kegiatan yang bisa membanggakan orang tua, teman, tetangga, dan dosen anda. Dan Insya Allah bisa menjadi bekal kontribusi anda ke republik tercinta ini.

10. Bangun pagi, nggak usah kebanyakan tidur, anda bukan bayi lagi :) Sholat shubuh dan lanjutkan petualangan hidup anda.

11. Sebelum masuk kuliah baca-baca buku dulu deh, hari ini pak dosen mau ngajari apa, siapa tahu bisa jadi bahan tulisan. Kalau ada waktu pagi bikin resume atau rangkuman bab yang pak dosen akan ajar. Insya Allah saya jamin anda akan masuk ke kelas dengan suasana yang berbeda. Anda tidak lagi tidur. Horeeee! Lho kok bisa, ya soalnya anda jadi pingin konfirmasi ke pak dosen, yang anda pahami dari rangkuman tadi bener nggak. Dan anda akan nyimak karena anda berharap bisa jadi bahan tulisan. Ada kemungkinan anda akan lebih pinter dari pak dosen, karena kadang saking sibuknya ngerjain proyek, pak dosen kadang lupa belajar … hihihi. Kalau ada pertanyaan yang nggak bisa dijawab pak dosen, anda angkat tangan saja, bilang bahwa pernah mengupas tuntas masalah itu, sebutkan URL blog anda. Bantu dosen anda jawablah, siapa tahu malah nanti diminta bantu dosen ngerjain proyek atau malah jadi asisten dosen. Cuman jangan galak-galak sama adik kelas yah, jaman dosen bangga karena nggak ngelulusin mahasiswa sudah kuno. Yang trend sekarang dosen gaul, kayak si broer sang dosen flamboyan (ngajar di semua kampus di jakarta bo) dan mbah IMW dari gundar :)

12. Lanjutkan perdjoeangan. Mudah-mudahan semester ini tumpukan nilai A anda semakin banyak. Dan Insya Allah saya jamin, anda tidak akan kesulitan ngerjain skripsi atau TA di semester akhir. Kok bisa? Ya, anda sudah terbiasa banyak baca dan nulis, ini modal penting bikin skripsi. Logikanya kalau anda banyak nulis, pasti banyak baca tho :) Jangan lupa untuk submit artikel-artikel anda di IlmuKomputer.Com, prosedurnya ada di sini nih. Ini penting karena kabarnya numpang nampang di IlmuKomputer.Com bisa bawa hoki, bisa dapat jodoh, pekerjaan, project atau ketularan gemuk dari foundernya. Yang pasti bisa bantu ningkatin traffic blog anda :)

13. Kalau kebiasaan 1-12 anda lakukan sampai anda lulus, Insya Allah anda tidak akan kesulitan mencari pekerjaan. Justru pekerjaan yang akan mencari anda. Tulisan-tulisan anda di blog sudah di-indeks oleh banyak mesin mencari. Bahkan mungkin kalau orang googling dengan keyword “Rekayasa Perangkat Lunak Indonesia“, yang muncul nomor satu adalah blog anda. Anda nggak perlu bawa CV ke mana-mana karena anda sudah tulis di blog anda. Tentu anda akan semakin surprise kalau ada penerbit yang nawarin membukukan tulisan-tulisan Rekayasa Perangkat Lunak yang anda telateni selama ini. Kesempatan jadi dosen bukan mimpi lagi, lha wong yang nulis bukunya anda je. Wajar tho sekalian ngajar ;) Malah anda mungkin sudah ditokohkan oleh masyarakat Indonesia di bidang Rekayasa Perangkat Lunak? Amiiin. Cuman jangan sombong, sombong itu temannya setan :)

14. Akhirnya, alhamdulillah anda telah sukses melewati kehidupan mahasiswa anda dengan baik. Bukan karena siapa-siapa, tapi karena perdjoeangan anda sendiri, karena tangan anda sendiri, dan tentu saja pertolongan dari yang DIATAS. Jangan lupa, tetap lanjutkan perdjoeangan di kehidupan baru.

Penulis/Sumber :  http://romisatriawahono.net

Kultur Malu Dalam mempelajari Bahasa Inggris

Sering kali kita mendengar pepatah yang mengatakan "Malu bertanya, sesat dijalan". Ini merupakan suatu perumpamaan yang acap kali didengungkan. Rasa malu tidak bisa dipisahkan dari karakteristik manusia. Kadang membuat langkah kita untuk lebih maju terhenti sejenak tanpa disadari. Namun ada kalanya juga rasa malu itu tidak akan pernah muncul jika si empunya punya rasa percaya diri yang tinggi. Bahkan terkadang malah terkesan berlebihan. Itulah realita yang terjadi di kehidupan kita sehari-hari.

Malu secara tak langsung telah menjadi suatu budaya di kalangan masyarakat, di semua tingkatan, di setiap sisi kehidupan. Fenomena "malu" ini juga merupakan hal yang sangat mendasar yang dialami oleh semua orang jika ingin menggunakan bahasa Inggris apalagi jika menyangkut masalah "Speaking skill". Walaupun sebenarnya kita tahu apa yang lawan kita bicarakan tetapi mulut terasa kelu dan seperti terkunci untuk membalas atau sekedar mengucapkan sepatah dua patah kata dalam bahasa Inggris.

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab perasaan tersebut muncul, antara lain: kurangnya penguasaan kita terhadap kosakata, kurangnya rasa percaya diri (PD) sehingga terkesan takut untuk melakukan kesalahan. Padahal berawal dari kesalahan itulah sebenarnya pembelajaran yang efektif dalam segala hal. Kita menjadi tahu dimana letak kekurangan yang kita miliki dalam berbahasa Inggris. Selain itu, perasaan takut diejek oleh orang lain jika kita berbahasa Inggris, menimbulkan trauma di dalam diri. Hal ini juga dikarenakan lingkungan yang kurang mendukung untuk itu. Berdasarkan beberapa masalah diatas, memang akan terasa sulit jika dilakukan tanpa keinginan, niat dan usaha yang kuat dari dalam diri kita sendiri.

Walaupun kita tahu bahwa bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang sangat penting untuk diketahui, dipelajari, dipahami dan dikuasai. Karena hal itu merupakan salah satu poin plus bagi kita dalam berkomunikasi dan berinteraksi, terutama yang berhubungan dengan dunia internasional. Sesuai dengan apa yang telah dikemukakan oleh Rektor Universitas Bangka Belitung, Bapak Bustami Rahman beberapa waktu lalu dalam komentarnya di kolom Rektor mengenai kondisi bahasa Inggris di masyarakat sekarang ini khususnya di lingkungan Universitas Bangka Belitung yang dikategorikan telah mengalami perubahan yang cukup significant dibanding tahun-tahun sebelumnya baik itu dari program-program yang ditawarkan atau yang diselenggarakan oleh UPT Bahasa maupun partisipasi civitas akademika itu sendiri.

Misalnya saja kursus bahasa Inggris regular, kursus TOEFL, English Speaking Partner, dll. Keadaan seperti ini memberikan dampak yang baik bagi kita semua sebagai warga Universitas Bangka Belitung terutama dalam memperkenalkan UBB ke dunia luar. Karena visi yang kita anut adalah tujuan akhirnya menyentuh ke dunia global atau internasional. Oleh karenanya, bahasa Inggris sangat ditekankan dalam menyongsong tujuan tersebut. Jangan takut berbuat salah karena kita sesungguhnya bukan native speaker jadi masih bisa dimaklumi, berpikiran positif, terus belajar dan berusaha, mempraktekkan bahasa Inggris dalam keseharian terutama jika ingin berkomunikasi itu yang lebih penting, memperbanyak kosakata, menghilangkan rasa malu jika orang lain mencemooh, dll.

Apalagi menyangkut masalah pendidikan bagi dosen/staf yang ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, mereka dituntut untuk bisa berbahasa Inggris baik itu lisan maupun tulisan terutama bagi yang ingin mendapatkan beasiswa. Adanya persyaratan yang mengharuskan mereka untuk memiliki skor TOEFL-ITP minimal 500-550 (luar negeri) dan 450-470 (dalam negeri) memotivasi dan memberikan dampak yang cukup berarti bagi kemajuan mereka dalam berbahasa Inggris. Mereka terpacu untuk menjadi lebih baik dengan skor yang tinggi. Begitu juga dalam dunia kerja, bahasa Inggris juga sangat dibutuhkan. Seringkali setiap perusahaan mencantumkannya sebagi salah satu syarat yang menentukan diterima atau tidaknya si pelamar. Jadi bukannya malu karena takut untuk berbahasa Inggris yang akan kita berdayakan tapi justru malu karena tidak bisa berbahasa Inggris yang harus kita tanamkan sejak dini.
 
Penulis/Sumber : Dini Wulansari, SS/UBK

Manfaat Elearning / E-Learning - Pembelajaran Online via Internet atau Intranet Services

Semakin banyak perusahaan dan individu yang memanfaatkan e-learning sebagai sarana untuk pelatihan dan pendidikan karena mereka melihat berbagai manfaat yang ditawarkan oleh pembelajaran berbasis web - internet ini. Dari berbagai komentar yang dilontarkan, ada tiga persamaan dalam hal manfaat yang bisa dinikmati dari e-learning.
Fleksibilitas


Jika pembelajaran konvensional di kelas mengharuskan siswa untuk hadir di kelas pada jam-jam tertentu (seringkali jam ini bentrok dengan kegiatan rutin siswa), maka e-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran.  

Siswa tidak perlu mengadakan perjalanan menuju tempat pelajaran disampaikan, e-learning bisa diakses dari mana saja yang memiliki akses ke Internet. Bahkan, dengan berkembangnya mobile technology (dengan palmtop, bahkan telepon selular jenis tertentu), semakin mudah mengakses e-learning. Berbagai tempat juga sudah menyediakan sambungan internet gratis (di bandara internasional dan cafe-cafe tertentu), dengan demikian dalam perjalanan pun atau pada waktu istirahat makan siang sambil menunggu hidangan disajikan, Anda bisa memanfaatkan waktu untuk mengakses e-learning.
 
Independent Learning 
 
E-learning memberikan kesempatan bagi pembelajar untuk memegang kendali atas kesuksesan belajar masing-masing, artinya pembelajar diberi kebebasan untuk menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu. Ia bisa mulai dari topik-topik ataupun halaman yang menarik minatnya terlebih dulu, ataupun bisa melewati saja bagian yang ia anggap sudah ia kuasai. Jika ia mengalami kesulitan untuk memahami suatu bagian, ia bisa mengulang-ulang lagi sampai ia merasa mampu memahami. Seandainya, setelah diulang masih ada hal yang belum ia pahami, pembelajar bisa menghubungi instruktur, nara sumber melalui email atau ikut dialog interaktif pada waktu-waktu tertentu. Jika ia tidak sempat mengikuti dialog interaktif, ia bisa membaca hasil diskusi di message board yang tersedia di LMS (di Website pengelola). Banyak orang yang merasa cara belajar independen seperti ini lebih efektif daripada cara belajar lainnya yang memaksakannya untuk belajar dengan urutan yang telah ditetapkan.
 
Biaya 
 
Banyak biaya yang bisa dihemat dari cara pembelajaran dengan e-learning. Biaya di sini tidak hanya dari segi finansial tetapi juga dari segi non-finansial. Secara finansial, biaya yang bisa dihemat, antara lain biaya transportasi ke tempat belajar dan akomodasi selama belajar (terutama jika tempat belajar berada di kota lain dan negara lain), biaya administrasi pengelolaan (misalnya: biaya gaji dan tunjangan selama pelatihan, biaya instruktur dan tenaga administrasi pengelola pelatihan, makanan selama pelatihan), penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar (misalnya: penyewaan ataupun penyediaan kelas, kursi, papan tulis, LCD player, OHP).  
 
Dalam hal biaya finansial William Horton (Designing Web-Based Training, 2000) mengutip komentar beberapa perusahaan yang telah menikmati manfaat pengurangan biaya, antara lain: Buckman Laboratories berhasil mengurangi biaya pelatihan karyawan dari USD 2.4 juta menjadi USD 400,000; Aetna berhasil menghemat USD 3 juta untuk melatih 3000 karyawan; Hewlett-Packard bisa memotong biaya pelatihan bagi 700 insinyur mereka untuk produk-produk chip yang selalu diperbaharui, dari USD 7 juta menjadi USD 1.5 juta; Cisco mengurangi biaya pelatihan per karyawan dari USD 1200 - 1800 menjadi hanya USD 120 per orang. Biaya non-finansial yang bisa dihemat juga banyak, antara lain: produktivitas bisa dipertahankan bahkan diperbaiki karena pembelajar tidak harus meninggalkan pekerjaan yang sedang pada posisi sibuk untuk mengikuti pelatihan (jadwal pelatihan bisa diatur dan disebar dalam satu minggu ataupun satu bulan), daya saing juga bisa ditingkatkan karena karyawan bisa senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaannya, sementara bisa tetap melakukan pekerjaan rutinnya.
Sedangkan manfaat pembelajaran elektronik menurut A. W. Bates (Bates, 1995) dan K. Wulf (Wulf, 1996) terdiri atas 4 hal, yaitu:
  • Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity). Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar (enhance interactivity). Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi.

    Mengapa? Karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik. Peserta didik yang malu maupun yang ragu-ragu atau kurang berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan dari teman sekelas (Loftus, 2001).
  • Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility). Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja (Dowling, 2002). Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada instruktur begitu selesai dikerjakan.

    Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan guru/instruktur. Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu dan tempat penyelenggaraan kegiatan pembelajaran sebagaimana halnya pada pendidikan konvensional. Dalam kaitan ini, Universitas Terbuka Inggris telah memanfaatkan internet sebagai metode / media penyajian materi. Sedangkan di Universitas Terbuka Indonesia (UT), penggunaan internet untuk kegiatan pembelajaran telah dikembangkan. Pada tahap awal, penggunaan internet di UT masih terbatas untuk kegiatan tutorial saja atau yang disebut sebagai utorial elektronik (Anggoro, 2001).
  • Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience). Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan.
  • Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities). Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan berbagai perangkat lunak yang terus berkembang turut membantu mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar sesuai dengan tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat dilakukan secara periodik dan mudah.

    Di samping itu, penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran dapat pula dilakukan, baik yang didasarkan atas umpan balik dari peserta didik maupun atas hasil penilaian instruktur selaku penanggung-jawab atau pembina materi pembelajaran itu sendiri. Pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan bahan belajar elektronik ini perlu dikuasai terlebih dahulu oleh instruktur yang akan mengembangkan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan pengelolaan kegiatan pembelajarannya sendiri. Harus ada komitmen dari instruktur yang akan memantau perkembangan kegiatan belajar peserta didiknya dan sekaligus secara teratur memotivasi peserta didiknya.

Kegelisahan Para Guru - Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Pendidikan dimasa liberalisasi ini melahirkan tindakan-tindakan instan yang reaksioner, yang justru dilakukan oleh staf pengajar di universitas. Gaya mengajar yang kuno (tidak sesuai tuntutan kompetensi), jarang mengajar (dengan alibi memakai pendekar)

Tidak seperti biasanya, pagi hari itu, menjelang pukul 08.00 wib, ruang administrasi sebuah fakultas terlihat penuh oleh dosen. Tak perlu heran, hari itu adalah awal ujian semester. Dan tentu saja, para dosen itu, datang pagi-pagi bukan untuk memberi kuliah namun untuk mengawasi pelaksanaan ujian. Jaga ujian, demikianlah teriak mereka bahagia. Bahagia? Jelas!, jaga ujian berarti uang tambahan. Dan itu artinya harus bergegas untuk datang tepat waktu atau kalau tidak, posisi mereka akan digantikan orang lain. Terlebih hal itu sudah diatur dalam tata tertib pengawas ujian. Artinya, uang melayang. Sayang, kan?

Episode berganti. Di sebuah ruangan ujian, seorang muda membacakan dengan keras tata tertib peserta ujian dan diakhiri dengan perintah kepada para peserta untuk menaruh tas/barang bawaan di depan kelas. Pembacaan tata tertib ternyata sudah disepakati saat rapat panitia pelaksana ujian. Apa lacur? Tak ada yang melakukannya kecuali dia seorang. Ujian tahun ini diniatkan sebagai perbaikan sistem ujian yang bermuara pada perbaikan kualitas mahasiswa. Yang diincar adalah syahwat menyontek mahasiswa. Mahfum kita sadari bahwa nafsu menyontek dicurigai sebagai embrio korupsi, kolusi dan segala hal yang kelak akan menambah porak poranda negara ini.

Pada ujian kali ini, konsepnya adalah memperketat pengawasan ujian. Tak pelak, semestinya konsep pelaksanaan ujian kali ini mendapat sambutan hangat. Semestinya segenap gugus pengawas tidak bersikap sama seperti pelaksanaan waktu-waktu sebelumnya. Kita harus bangun dari tidur, kawan. Sekarang waktunya bekerja, demikianlah seruan Napoleon Bonaparte saat ia memimpin Perancis yang baru. Bangsa Amerika adalah kumpulan orang-orang yang bekerja keras melebihi moyangnya di Eropa, demikianlah kata John Adams, salah seorang pendiri Amerika. Sekarang kita menyaksikan hasil kerja keras mereka. Perancis menjadi negara maju dan mapan begitu pula halnya dengan Amerika.

Perubahan selalu mengagetkan. Jangankan yang bersifat massal, yang bersifat individualpun tetaplah tak mengenakkan. Marilah kita toleh paparan berikut ini.
Ujian adalah ajang untuk membuktikan sejauhmana sang anak didik menyerap dan memahami pelajaran yang selama ini disampaikan oleh pengajar. Ujian bisa berbentuk tertulis dan atau lisan. Di progdi tempat penulis mengabdi, nampaknya, hanya matakuliah Speaking yang diyakini cocok dengan model ujian lisan. Sisanya, dalam bentuk ujian tertulis. Tentu saja, bukankah Speaking berarti berbicara dalam bahasa kita. Capek dan kayak ga mungkin kalo harus lisan, demikian komentar yang muncul searah dengan pertanyaan penulis atas kemungkinan ujian lisan bagi beberapa matakuliah non-Speaking. Jawaban tersebut sebenarnya absurd.

Ujian tertulis menuai konsekuensi logis, yakni memeriksa hasil test atau yang biasa dikenal dengan sebutan mengoreksi. Lalu tidakkah capek juga kalau harus mengoreksi puluhan kertas jawaban terutama jika itu esai? Jangan� jangan tidak dikoreksi.? Lalu jika demikian, dari mana datangnya nilai? Abrakadabra-kah? Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk mengajak para pendidik beramai-ramai melakukan bentuk tes lisan. Test tertulis-pun tetap memiliki unsur ke-valid-annya. Namun jangan capek dijadikan rujukan, sebab hal itu tidak akan membuat kita maju. Jangan takut capek, jangan ragu untuk bergerak. Berubah memang tidak enak. Tapi sabarlah, kawan. Perancis bisa maju, Jerman bisa bangkit, Jepang mampu menggeliat, lalu kita?

Pemerintah nampaknya menangkap kegelisahan ini. Dengan paket kebijakannya yang baru, melalui Departemen Pendidikan, pemerintah mengeluarkan aturan sertifikasi guru dan dosen. Tujuannya jelas. Perbaikan taraf hidup bagi kaum pendidik Indonesia. Melalui mekanisme tersebut diharapkan, kaum pendidik bisa fokus kepada tugas dan tanggung jawabnya.

Tapi ini Indonesia. Alih-alih konsentrasi bekerja meningkat, para pendidik justru terjebak untuk gelisah memikirkan dengan amat sangat, syarat ikut sertifikasi. Ada yang gelisah karena masa pengabdiannya belum mencukupi dan ada pula yang gelisah karena gelar master-nya tidak sejalur, kadang ada juga yang bernafsu untuk menambah jumlah jam mengajar sekedar untuk memenuhi syarat ikut sertifikasi, dll.

Akhirnya terciptalah iklim kompetisi. Tapi bukan berkompetisi tentang siapa yang terbaik dalam mendidik mahasiswa/i, melainkan berkompetisi untuk menjadi yang pertama masuk dalam daftar sertifikasi. Runyam! Tambah runyam lagi jika pemberlakuan sertifikasi menganut sistem kuota. Jadi segala upaya panik tadi tentulah sia-sia. Runyam karena reaksi absurd.

Pendidik pastilah kaum yang terdidik. Tugasnya mendidik dan mencerdaskan masyarakat. Sertifikasi perlu untuk diperjuangkan. Tapi tugas utama jangan dilupa. Dan kitapun melenggang serta berdendang hymne guru dengan bangga dan mantap. Karena kita selalu mendidik dengan penuh tanggung jawab. Penuh tanggung jawab, kawan.
 

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
 ...engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa


-Hymne Guru-

Belajar Dari Jepang Membentuk Komunitas Terdidik

Opini kecil, yang saya tulis sewaktu masih tinggal di Jepang. Pernah dimuat di kolom Opini, Surat Kabar Republika, tanggal 15 Juli 2002.

Tiada hari terlewatkan tanpa membaca surat kabar Indonesia melalui Internet. Di sana-sini bermunculan berita mengenai rusaknya moral dan carut marutnya kepribadian masyarakat Indonesia, layaknya sebuah bangsa yang tidak terdidik. Dan kerusakan ini secara signifikan dan menyeluruh melanda berbagai golongan masyarakat Indonesia, dari pejabat atas, menengah sampai rendah, dari anggota DPR sampai menular ke masyarakat umum. Kemudian kalau kita menyimak berita-berita Internasional, sudah menjadi hal yang lazim, bahwa Indonesia selalu memenangi kontes-kontes internasional yang berhubungan dengan sifat buruk. Dari masalah besarnya jumlah korupsi, pelanggaran HAM, pembajakan software, sampai rendahnya masalah sumber daya manusia (SDM).

Pada tulisan ini, penulis mencoba menguraikan tentang bagaimana sebuah komunitas terdidik (knowledged community) dan beradab itu sebenarnya bisa terbentuk dari sesuatu hal yang sangat sederhana.

Dari mengamati perilaku kehidupan masyarakat Jepang, sebenarnya tergambar bagaimana sebuah komunitas terdidik terlahir dari suatu sifat dan sikap yang sederhana. Yang pertama mari kita lihat bagaimana orang Jepang mengedepankan rasa �malu�. Fenomena �malu� yang telah mendarah daging dalam sikap dan budaya masyarakat Jepang ternyata membawa implikasi yang sangat luas dalam berbagai bidang kehidupan. Penulis cermati bahwa di Jepang sebenarnya banyak hal baik lain terbentuk dari sikap malu ini, termasuk didalamnya masalah penghormatan terhadap HAM, masalah law enforcement, masalah kebersihan moral aparat, dsb.

Bagaimana masyarakat Jepang bersikap terhadap peraturan lalu lintas adalah suatu contoh nyata. Orang Jepang lebih senang memilih memakai jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan raya. Bagaimana taatnya mereka untuk menunggu lampu traffic light menjadi hijau, meskipun di jalan itu sudah tidak ada kendaraan yang lewat lagi. Bagaimana mereka secara otomatis langsung membentuk antrian dalam setiap keadaan yang membutuhkan, pembelian ticket kereta, masuk ke stadion untuk nonton sepak bola, di halte bus, bahkan untuk memakai toilet umum di stasiun-stasiun, mereka berjajar rapi menunggu giliran. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.

Hal menarik berikutnya adalah bagaimana orang Jepang berprinsip sangat �ekonomis� dalam masalah perbelanjaan rumah tangga. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Sekitar 8 tahun yang lalu, masa awal-awal mulai kehidupan di Jepang, penulis sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar pukul 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00. Contoh lain adalah para ibu rumah tangga yang rela naik sepeda menuju toko sayur agak jauh dari rumah, hanya karena lebih murah 10 atau 20 yen. Juga bagaimana orang Jepang lebih memilih naik densha (kereta listrik) swasta daripada densha milik negeri, karena untuk daerah Tokyo dan sekitarnya ternyata densha swasta lebih murah daripada milik negeri. Dan masih banyak lagi contoh yang sangat menakjubkan dan membuktikan bahwa orang Jepang itu sangat ekonomis.

Secara perekonomian mereka bukan bangsa yang miskin karena boleh dikata sekarang memiliki peringkat GDP yang sangat tinggi di dunia. Mereka juga bukan bangsa yang tidak sibuk atau lebih punya waktu berhidup ekonomis, karena mereka bekerja dengan sangat giat bahkan terkenal dengan bangsa yang gila kerja (workaholic). Tetapi hebatnya mereka tetap memegang prinsip hidup ekonomis. Ini sangat bertolak belakang dengan masyarakat negara-negara berkembang (baca: Indonesia) yang bersifat sangat konsumtif. Terus terang kita memang sangat malas untuk bersifat ekonomis. Baru dapat uang sedikit saja sudah siap-siap pergi ke singapore untuk shopping, atau beli telepon genggam baru.

imigrasi.jpgSifat berikutnya adalah masalah �sopan santun dan menghormati orang lain�. Masyarakat Jepang sangat terlatih refleksnya untuk mengatakan gomennasai (maaf) dalam setiap kondisi yang tidak mengenakkan orang lain. Kalau kita berjalan tergesa-gesa dan menabrak orang Jepang, sebelum kita sempat mengatakan maaf, orang Jepang dengan cepat akan mengatakan maaf kepada kita. Demikian juga apabila kita bertabrakan sepeda dengan mereka. Tidak peduli siapa yang sebenarnya pada pihak yang salah, mereka akan secara refleks mengucapkan gomennasai (maaf).

Kalau moral dan sifat-sifat sederhana dari orang Jepang, seperti malu, hidup ekonomis, menghormati orang lain sudah sangat jauh melebihi kita, ditambah dengan majunya perekonomian dan sistem kehidupan. Sekarang marilah kita bertanya kepada diri kita, hal baik apa yang kira-kira bisa kita banggakan sebagai bangsa Indonesia kepada mereka ?

Bangsa Indonesia bukan bangsa yang bodoh dan tidak mengerti moral. Kita bisa menyaksikan bahwa mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang sedang belajar Jepang, Jerman, Amerika dan di negara -negara lain, banyak sekali yang berprestasi dan tidak kalah secara ilmu dan kepintaran. Demikian juga kalau kita bandingkan bagaimana para pengamat dan komentator Indonesia menguraiakan analisanya di televisi Indonesia. Selama hidup 8 tahun di Jepang penulis belum pernah menemukan analisa pengamat dan komentator di televisi Jepang yang lebih hebat analisanya daripada pengamat dan komentator Indonesia. Dan ini menyeluruh, dari masalah ekonomi, politik, sistem pemerintahan bahkan sampai masalah sepak bola.

Akan tetapi sangat disayangkan bahwa fakta menunjukkan, secara politik dan sistem pemerintahan kita tidak lebih stabil daripada Jepang, secara ekonomi kita jauh dibawah Jepang. Dalam masalah sepakbola juga dalam waktu singkat Jepang sudah berprestasi menembus 16 besar pada piala dunia tahun 2002 ini, sementara kita sendiri masih berputar-putar dengan permasalahan yang tidak mutu, dari masalah wasit, pemain sampai kisruhnya suporter.

Mengambil pelajaran dari kasus yang telah diuraikan penulis diatas. Ternyata kepintaran dan kepandaian otak kita adalah tidak cukup untuk membawa kita menuju suatu komunitas yang terdidik. Justru sikap dan prinsip hidup yang sebenarnya terlihat sederhana itulah akan secara silmultan membentuk suatu bangsa menjadi bangsa besar dan berperadaban.

�Knowledge is power, and character is more, but lucky is everything�

Sumber/penulis : Romi Satria Wahono

Kenalilah Tipe Gaya Belajar Kita (Learning Style)

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk membuktikan bahwa ternyata kita memiliki cara belajar dan berfikir yang berbeda-beda. Kita akan merasa lebih efektif dan lebih baik dengan menggunakan lebih banyak mendengarkan, namun orang lain merasa lebih baik dengan membaca dan bahkan ada yang merasa bahwa hasilnya akan optimal jika kita belajar langsung mempraktekkan apa yang akan dipelajari. Bagaimana cara kita belajar akan sangat mempengaruhi struktur otak kita. Hal inilah yang kemudian kita kenal sebagai Learning Style (Gaya Belajar).

  1. Modalitas
    Dalam menyikapi berbagai macam mengenai gaya belajar, tentulah harus ditambah dengan logika dan kebudayaan cara kerja kita, dan yang paling penting dari semua diatas adalah suatu cara kerja otak kita yang mana dalam hal ini kita sebut dengan modalitas belajar. Secara singkat modalitas belajar adalah, suatu cara bagaimana otak menyerap informasi yang masuk melalui panca indera secara optimal. Menurut Howard Gardner modalitas belajar tersebut dapat dikarakteristik menjadi gaya belajar Auditory, Visual, Reading dan Kinesthetic
    • Auditory
      Orang yang memiliki gaya belajar Auditory, belajar dengan mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya. Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama untuk menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu, yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu. Mereka yang memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan, selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.

      Beberapa ciri seorang Auditory antara lain :
      • Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok
      • Mengenal banyak sekali lagu / iklan TV,
      • Suka berbicara.
      • Pada umumnya bukanlah pembaca yang baik.
      • Kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya.
      • Kurang baik dalam mengerjakan tugas mengarang/menulis.
      • Kurang memperhatikan hal-hal baru dalam lingkungan sekitarnya.
    • Visual
      Orang yang memiliki gaya belajar Visual, belajar dengan menitikberatkan ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham. Ciri-ciri orang yang memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum mereka memahaminya. Konkretnya, yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar. Selain itu, mereka memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, disamping mempunyai pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik. Hanya saja biasanya mereka memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara, sehingga sulit mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan.

      Beberapa karakteristik Visual adalah :
      • Senantiasa melihat memperhatikan gerak bibir seseorang yang berbicara kepadanya
      • Cenderung menggunakan gerakan tubuh saat mengungkapkan sesuatu
      • Kurang menyukai berbicara di depan kelompok, dan kurang menyukai untuk mendengarkan orang lain.
      • Biasanya tidak dapat mengingat informasi yang diberikan secara lisan
      • Lebih menyukai peragaan daripada penjelasan lisan
      • Biasanya orang yang Visual dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut/ramai tanpa merasa terganggu
    • Reading
      Orang yang memiliki gaya belajar Reading, belajar dengan menitikberatkan pada tulisan atau catatan. Karakteristik ini benar-benar menempatkan bacaan atau tulisan sebagai alat utama untuk menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu, yang bersangkutan haruslah membaca atau menuliskannya lebih dulu. Mereka yang memiliki gaya belajar ini menyukai hal-hal yang berbau teoritis dan umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk peragaan atau praktis.

      Orang yang memiliki gaya belajar Reading biasanya memiliki karakteristik :
      • Suka membaca dan membuat catatan
      • Huruf-huruf indah dan tulisan rapi merupakan hal yang sangat berkesan bagi mereka
      • Mudah mengingat apa yang mereka baca atau tuliskan
    • Kinesthetic
      Orang yang memiliki gaya belajar, Kinesthetic mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya belajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya.

      Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian informasi. Tak heran kalau individu yang memiliki gaya belajar ini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik. Kelebihannya, mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability). Tak jarang, orang yang cenderung memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memahami fakta.

      Mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga, semisal bekerja di lab atau belajar yang membolehkannya bermain. Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah waktu belajarnya.Beberapa karakteristiknya adalah

      Orang yang memiliki gaya belajar Kinesthetic biasanya memiliki karakteristik :
      • Suka menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya
      • Sulit untuk berdiam diri
      • Suka mengerjakan segala sesuatu dengan menggunakan tangan
      • Biasanya memiliki koordinasi tubuh yang baik
      • Suka menggunakan objek yang nyata sebagai alat bantu belajar
      • Mempelajari hal-hal yang abstrak merupakan hal yang sangat sulit
  2. Spectrum
    Dari segi memandang sesuatu dan bagaimana ia melakukan pengaturan informasi, ada orang yang cenderung memandang sesuatu secara abstrak, dan ada pula yang konkret. Sedangkan dari aspek pengaturan informasi, manusia mengolahnya secara sekuensial (teratur/urut) dan acak (random).

    Seorang Profesor di bidang kurikulum dan pengajaran di Universitas Connecticut, Anthony Gregorc, menggabungkan kedua faktor di atas menjadi 4 karakter gaya berpikir seseorang. Tiap orang memiliki salah satu gaya berpikir yang dominan diantara keempat tipe yang ada. Keempat tipe gaya berfikir tersebut adalah : Concrete Sequential (CS), Abstract Random (AR), Abstract Sequential (AS), Concrete Random (CR).

    • Concret Sequensial [CS]
      Orang dengan tipe ini adalah orang yang cenderung, teratur, dan rapi. Mereka selalu mengerjakan tugas tepat waktu, terencana, dan tidak suka hal-hal yang bersifat mendadak. Selain itu mereka dengan ciri CS tidak senang mengerjakan tugas yang bertumpuk-tumpuk. Biasanya agak perfeksionis sehingga ingin segala sesuatu dikerjakan dengan sempurna dan terencana. Tipe ini cocok untuk jenis pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kerapian, seperti sekretaris dan bendahara.

      Apa yang terbaik bagi mereka?
      • Memiliki cara yang mudah dalam menerapkan ide-ide
      • Mengorganisir
      • Ide cemerlang dapat membuat mereka lebih efisien
      • Menghasilkan hasil yang konkret dari ide-ide yang abstrak
      • Mampu bekerja tepat waktu dengan baik

      Apa yang menjadi karakteristik bagi pemikir Concret Sequensial [CS]?
      • Bekerja secara sistematis, langkah demi langkah
      • Peduli pada detail
      • Memiliki sebuah jadwal untuk dijalani
      • Memiliki penafsiran secara logika
      • Mengetahui apa yang berguna bagi mereka
      • Rutinitas, memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu

      Apa yang sulit bagi mereka?
      • Bekerja secara kelompok
      • Bekerja di dalam lingkungan yang tak teratur
      • Mengikuti secara tidak lengkap atau petuntuk yang tidak jelas
      • Bekerja dengan orang yang tidak memiliki pendirian
      • Berhadapan dengan ide-ide yang abstrak
      • Menuntut untuk "menggunakan imajinasinya"
      • Pertanyaan yang tidak benar atau jawaban yang salah

      Apa pertanyaan yang mereka tanyakan ketika belajar?
      • Bukti-bukti apa yang saya butuhkan?
      • Bagaimana saya melakukannya?
      • Kapan itu didapatkan?

      Kiat-kiat jitu bagi pemikir Concret Sequensial [CS]:
      • Bangunlah kekuatan organisasional Anda
      • Cari tahu detail yang Anda perlukan
      • Bagilah proyek Anda menjadi beberapa tahapan
      • Tatalah lingkungan kerja yang tenang
    • Abstract Sequensial [AS]
      Biasanya merupakan pemikir yang cerdas dan punya ide-ide yang brilian. Orang ini senang mengetahui dan berpikir tentang apa yang tidak dipikirkan orang lain. Senang membaca membuatnya senang untuk berdiskusi, bahkan berdebat dengan orang lain. Saking senangnya berpikir, kadang mereka lupa bahwa orang di sekitarnya sama sekali tidak paham dengan ide-idenya yang terlalu "tinggi". Lebih menyukai belajar secara individu daripada berkelompok. Mereka sering disebut "konseptor ulung" dan jago menganalisis informasi.

      Apa yang terbaik bagi mereka?
      • Mengumpulkan banyak informasi sebelum membuat sebuah keputusan
      • Menganalisis ide-ide
      • Melakukan penelitian
      • Menyediakan ide-ide logis yang berurutan
      • Menggunakan bukti-bukti untuk membuktikan atau menyangkal teori-teori
      • Memberikan bukti-bukti yang diperlukan untuk diselesaikan

      Apa yang menjadi karakteristik bagi pemikir Concret Sequensial [CS]?
      • Menggunakan contoh yang tepat, sebagai hasil dari penelitian yang akurat
      • Belajar lebih dengan mengamati daripada melakukannya
      • Alasan yang dapat diterima secara logika
      • Bekerja dengan tenang untuk membahas suatu persoalan secara menyeluruh

      Apa yang sulit bagi mereka?
      • Dituntut untuk bekerja dalam hal sudut pandang yang berbeda
      • Memiliki waktu yang terlalu sedikit dalam menyelesaikan suatu persoalan
      • Mengulangi tugas yang sama berulang-ulang kali
      • Banyak aturan-aturan yang spesifik dan peraturan-peraturan yang lainnya
      • pemikiran yang "sentimentil"
      • Mengekspresikan emosi mereka
      • Menjadi diplomatik ketika meyakinkan orang lain
      • Tidak menguasai suatu percakapan

      Apa pertanyaan yang mereka tanyakan ketika belajar?
      • Bagaimana saya mengetahui kalau hal ini benar?
      • Apakah ada kemungkinan-kemungkinan yang belum pernah dipertimbangkan sebelumnya?
      • Apa yang kita butuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan ini?

      Kiat-kiat jitu bagi pemikir Abstract Sequensial [AS]:
      • Latihlah logika Anda
      • Suburkan kecerdasan Anda
      • Upayakan keteraturan
      • Analisislah orang-orang yang berhubungan dengan Anda
    • Abstract Random [AR]
      Segala sesuatu seringkali dihubungkan dengan perasaan dan emosi, sehingga mereka terkenal sangat sensitif. Semua bisa menjadi menyenangkan jika mood-nya sesuai, tapi menjadi buruk jika mereka sudah tidak lagi memiliki emosi positif terhadap sesuatu. Mudah kehilangan konsentrasi, banyak pertimbangan, dan suka mencoret-coret tanpa arti di buku adalah ciri tipe ini. Mereka juga sangat menjaga hubungan dengan orang lain, tidak senang jika mengalami konflik, dan dikenal "perhatian" di antara orang-orang sekitarnya. Selain itu, mereka juga sangat mudah terpancing emosinya. Istilah kerennya "mudah tersentuh". Ekspresi yang spontan itu mungkin karena kesulitan mereka mengungkapkan sesuatu secara verbal kepada orang lain.

      Apa yang terbaik bagi mereka
      • Mau mendengarkan orang lain
      • Paham akan perasaan dan emosi
      • Fokus pada tema dan ide-ide
      • Membawa kerukunan pada kelompoknya
      • Berhubungan baik dengan orang lain
      • Mengenali dan menghargai emosional orang lain

      Apa yang menjadi karakteristik bagi pemikir Abstract Random [AR]?
      • Belajar sendirian
      • Petunjuk yang luas dan umum
      • Menjaga hubungan dengan baik
      • Semangat dalam berpartisipasi dalam pekerjaan yang mereka yakini
      • Memiliki moralitas yang tinggi
      • Keputusan-keputusan dibuat berdasarkan perasaannya

      Apa yang sulit bagi mereka?
      • Memberikan penjelasan
      • Berkompetisi
      • Bekerja dengan orang yang memiliki kepribadian otoritas/diktator
      • Bekerja dalam lingkungan yang membatasinya
      • Bekerja dengan orang-orang yang kurang ramah
      • Berkonsentrasi pada suatu hal secara serentak
      • Memberikan perincian-perincian yang tepat
      • Menerima kritikan positif

      Apa pertanyaan yang mereka tanyakan ketika belajar?
      • Apa ini ada hubungannya dengan saya?
      • Bagaimana saya dapat membedakannya?

      Kiat-kiat jitu bagi pemikir Abstract Random [AR]:
      • Gunakan kemampuan alamiah Anda untuk bekerjasama dengan orang lain
      • Bangunlah kekuatan belajar Anda dengan berasosiasi
      • Lihatlah gambaran besar
      • Waspadalah terhadap waktu
      • Gunakan isyarat isyarat visual
    • Concret Random [CR]
      Sering dianggap sebagai orang yang kreatif karena senang mencoba menyelesaikan sesuatu dengan cara mereka sendiri. Saking asyiknya, mereka cenderung tidak peduli dengan waktu. Terkenal sebagai "Deadliner", karena seringkali mengerjakan sesuatu di batas akhir, meski punya waktu banyak sebelumnya. Tipe ini bisa mengerjakan beberapa pekerjaan di satu waktu, hal yang sangat sulit dilakukan orang dengan tipe CR. Spontanitas dan impulsif menjadi ciri khas tipe ini, karena begitu banyak ide-ide muncul di kepala mereka. Orang tipe CR biasanya cukup dipercaya untuk menjadi pemimpin, meskipun menimbulkan situasi kritis karena sifat "deadliner-nya". Mereka juga senang mencoba-coba sesuatu, bereksperimen, walaupun mungkin banyak orang lain tidak menyenanginya.

      Apa yang terbaik bagi mereka?
      • Meberikan inspirasi kepada orang lain untuk melakukan sesuatu
      • Memiliki banyak pilihan dan solusi
      • Memberikan ide-ide yang kreatif
      • Membayangkan akan masa depan mereka
      • Seringkali menggunakan cara yang berbeda dalam melakukan sesuatu
      • Menerima orang-orang yang memiliki banyak perbedaan
      • Berpikir dengan cepat dengan usahanya sendiri
      • Mampu menanggung resiko


      Apa yang menjadi karakteristik bagi pemikir Concret Sequensial [CS]?
      • Mengguakan wawasan dan naluri untuk memecahkan permasalahan
      • Bekerja dengan memiliki banyak waktu

      Apa yang sulit bagi mereka?
      • Adanya larangan dan batasan
      • Laporan-laporan yang formal
      • Rutinitas
      • Mengulangi pekerjaan yang telah selesai dikerjakan
      • Menyimpan dokumen-dokumen yang terperinci
      • Menunjukan bagaimana mereka mendapatkan suatu jawaban
      • Memilih hanya satu jawaban
      • Tidak adanya pilihan

      Apa pertanyaan yang mereka tanyakan ketika belajar?
      • Berapa banyak hal ini betul-betul diperlukan?

      Kiat-kiat jitu bagi pemikir Concret Random [CR]:
      • Gunakan kemampuan divergen Anda
      • Siapkan diri Anda untuk memecahkan masalah
      • Cermati waktu Anda
      • Terimalah kebutuhan Anda untuk berubah
      • Carilah dukungan bagi diri Anda
  3. Gaya Terima
    Setiap orang adalah individu yang unik, masing-masing akan melihat dunia dengan "cara"nya sendiri. Meskipun kita melihat satu kejadian pada waktu yang bersamaan, tidak menjamin kita akan sama melaporkan apa yang kita lihat. Hal ini karena setiap orang memiliki cara berfikir dan memahami sesuatu yang berbeda-beda. Seorang peneliti bidang psikologi, Herman Witkin, melalui studi risetnya mengemukakan 2 macam karakteristik gaya belajar yang dimiliki seseorang, yaitu gaya belajar Global dan gaya belajar Analitik.

    Memang pada kenyataannya tidak semudah dalam mengelompokan gaya belajar seseorang seperti macam-maca gaya belajar diatas, dan sebenarnya tidak ada orang yang 100% murni. Setiap orang pasti memiliki kombinasi dari gaya belajar tersebut. Namun, biasanya seseorang memiliki kecenderungan untuk lebih dominan pada satu kelompok.

    • Analitik
      Orang yang berpikir secara Analitik dalam memandang segala sesuatu cenderung lebih terperinci, spesifik, terorganisasi, dan teratur. Namun kurang bisa memahami masalah secara menyeluruh. Dalam mengerjakan tugas yang dibebankan, seorang Analitik akan mengerjakan tugasnya secara teratur, dari satu tahap ke tahap berikutnya. Mereka memiliki kecenderungan untuk mengerjakan satu tugas dalam satu waktu, dan belum akan mengerjakan tugas lain sebelum tugas pertamanya selesai.

      Orang Analitik membutuhkan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugasnya, karena mereka tidak ingin ada satu bagian yang terlewat. Orang yang memiliki cara berpikir secara Analitik seringkali memikirkan sesuatu berdasarkan logika. Selain itu mereka menilai fakta-fakta yang terjadi melebihi perasaannya. Mereka dapat menemukan fakta-fakta namun seringkali kurang mengetahui gagasan utamanya, sehingga kadang mereka tidak mengerti maksud dan tujuannya dalam mengerjakan sesuatu. Mereka sangat sulit belajar bila ada gangguan, karena biasanya pikirannya hanya terfokus pada satu masalah saja. Untuk mengatasi keadaan ini, sebaiknya orang yang memiliki cara berpikir secara Analitik belajar sendirian, baru bergabung dengan temannya untuk bersosialisasi setelah selesai belajar.

      Seorang yang Analitik dominan dapat bekerja maksimal bila ada metode yang konsisten dan pasti dalam mengerjakan sesuatu, apalagi bila mereka bisa menciptakan sistem belajar sendiri. Untuk itu jadwal harian sangat membantu seorang yang Analitik merasakan adanya struktur dan hal-hal yang bisa diramalkan, sehingga mereka dapat menentukan dan memenuhi sasaran-sasaran yang jelas.
    • Global
      Orang yang berpikir secara Global cenderung melihat segala sesuatu secara menyeluruh, dengan gambaran yang besar, namun demikian mereka dapat melihat hubungan antar satu bagian dengan bagian yang lain. Orang yang Global juga dapat melihat hal-hal yang tersirat, serta menjelaskan permasalahan dengan kata-katanya sendiri. Mereka dapat melihat adanya banyak pilihan dalam mengerjakan tugas dan dapat mengerjakan beberapa tugas sekaligus.

      Orang yang berpikir secara Global dapat bekerjasama dengan orang lain, peka terhadap perasaan orang lain dan fleksibel. Mereka senang bekerja keras untuk menyenangkan orang lain. Senang memberi dan menerima pujian, bahkan mereka cenderung memerlukan lebih banyak dorongan semangat dalam memulai mengerjakan sesuatu. Mereka dapat menerima kritikan secara pribadi. Mereka akan mengalami kesulitan bila harus menjelaskan sesuatu setahap demi setahap. Orang yang memiliki cara berpikir secara Global dominan biasanya kurang memiliki kerapian, walau sebenarnya mereka memiliki keinginan besar untuk merapikannya, namun seringkali keinginannya kurang terlaksana. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya mereka belajar untuk menyederhanakan sistemnya.

      Pikiran orang yang Global dominan tidak pernah bisa terfokus pada satu masalah, pikirannya dapat pergi ke banyak arah sepanjang waktu. Apabila orang Global mengerjakan satu tugas, lalu ada tugas baru yang muncul, maka mereka akan mulai mengerjakan tugas kedua, meskipun tugas pertamanya belum selesai. Untuk mengatasi keadaan ini sebaiknya mereka bekerja sama dengan orang lain, dengan janji saling menolong dalam menyelesaikan tugas sebelum mengerjakan yang lain. Mereka akan mudah berkonsentrasi bila ada seseorang yang bekerja bersamanya. Penundaan merupakan godaan nyata bagi orang Global, mereka membutuhkan dorongan semangat untuk memulai tugas mereka.

Sumber : http://imtelkom.ac.id

Guru (Oemar Bakri, Orang tua dan Lingkungan ku) - Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Guru adalah profesi yang mulia dan tidak mudah dilaksanakan serta memiliki posisi yang sangat luhur di masyarakat. Semua orang pasti akan membenarkan pernyataan ini jika mengerti sejauh mana peran dan tanggung jawab seorang guru . Sejak saya baru berusia 6 tahun hingga dewasa, orang tua saya yang merupakan seorang guru, selalu memberikan instruksi yang mengingatkan kami para anak-anaknya adalah anak seorang guru yang harus selalu menjaga tingkah laku agar selalu baik dan jangan sampai melakukan sebuah kesalahan . Seberat itukah, seharus itukah kami bertindak Lantas apa hubungan profesi orang tua dengan dengan anak-anaknya apakah hanya anak seorang guru yang harus demikian ?.

Sebenarnya menjaga sikap dan tindak tanduk positif itu tidak hanya tanggung jawab para guru dan keluarganya, tetapi semua orang, Guru yang selalu mengusahankan keluarganya menjadi garda terdepan dalam memberikan pendidikan dengan sebuah contoh, adalah cerminan komitmen dan pendalaman makna dari seorang guru. Sang guru harus berusaha agar keluarganya baik dan tidak korupsi agar ia dapat mengajari kepada murid-muridnya baik dan tidak korupsi, berusaha tidak berbohong agar murid-muridnya tidak menjadi pendusta.

Peran guru tidak hanya sebatas tugas yang harus dilaksanakan di depan kelas saja, tetapi seluruh hidupnya memang harus di dedikasikan untuk pendidikan. Tidak hanya menyampaikan teori-teori akademis saja tetapi suri tauladan yang digambarkan dengan perilaku seorang guru dalam kehidupan sehari hari.

Terkesannya seorang Guru adalah sosok orang sempurna yang di tuntut tidak melakukan kesalahan sedikitpun, sedikit saja sang guru salah dalam bertutur kata itu akan tertanam sangat mendalam dalam sanubari si anak. Jika sang guru mempunyai kebiasaan buruk dan itu di ketahui oleh sang murid, tidak ayal jika itu akan dijadikan referensi bagi si murid tentang pembenaran kesalahan yang sedang ia lakukan.

Sepertinya filosofi sang guru ini layak untuk di jadikan filosofi hidup, karena hampir setiap orang akan menjadi seorang ayah dan ibu yang notabenenya merupakan guru yang terdekat bagi anak-anak penerus bangsa ini .
Akan sulit bagi seorang ayah untuk melarang anaknya untuk tidak merokok jika seorang ayahnya adalah perokok. Akan sulit bagi seoang ibu untuk mengajari anak-anak untuk selalu jujur, jika dirumah sang ibu selalu berdusta kepada ayah dan lingkungannya, atau sebaliknya.

Suatu siang saya agak miris melihat seorang anak SMP sedang asik mengisap sebatang rokok bersama adik kelasnya yang masih di SD, itu terlihat dari seragam yang dikenakan dan usianya memang terbilang masih anak-anak. Siapa yang harus disalahkan dalam kasus ini. Apakah sianak, sepertinya tidak adil kalau kita hanya menyahkan si anak saja, anak itu terlahir bagaikan selembar kertas yang masih putih, mau jadi seperti apa kelak di hari tuanya tergantung dengan tinta dan menulis apa pada selembar kertas putih itu . Orang pertama yang patut disalahkan mungkin adalah guru, baik guru yang ada di rumah ( orang tua ), di sekolah ( guru), atau pun lingkungannya.

Peran orang tua yang bertanggung jawab terhadap keselamatan anaknya tentunya tidak membiarkan anaknya terlena dengan fasilitas-fasilitas yang dapat menenggelamkan si anak, kontrol yang baik dengan selalu memberikan pendidikan moral dan agama yang baik diharapkan akan dapat membimbing si anak ke jalan yang benar, bagaimana orang tua dapat mendidik anaknya menjadi anak yang sholeh sedangkan orang tuanya jarang menjalankan sesuatu yang mencerminkan kesholehan, kemasjid misalnya.

Tidak mudah memang untuk menjadi seorang guru. Menjadi guru diharapkan tidak hanya didasari oleh gaji guru yang akan dinaikkan, bukan merupakan pilihan terakhir setelah tidak dapat berprofesi di bidang yang lain, tidak juga karena peluang. Selayaknya cita-cita untuk menjadi guru didasari oleh sebuah idealisme yang luhur, untuk menciptakan generasi penerus yang berkualitas.

Sebaiknya Guru tidak hanya dipandang sebagai profesi saja, tetapi adalah bagian hidup dan idealisme seorang guru memang harus dijunjung setinggi-tingginya. Idealisme itu seharusnya tidak tergantikan oleh apapun termasuk uang. Namun guru adalah manusia, sekuat-kuatnya manusia bertahan dia tetaplah manusia, jika terpaan cobaan itu terlalu kuat manusia juga dapat melakukan kesalahan.

Akhir akhir ini ada berita di media masa yang sangat meruntuhkan citra sang guru adalah berita tentang pencabulan terhadap anak didiknya. Kalau pepatah mengatakan guru kencing bediri murid kencing berlari itu benar, berarti satu orang guru melakukan itu berapa orang murid yang lebih parah dari itu.

Gejala-gejala ini telah menunjukan kebenarannya. Kita ambil saja kasus siswa mesum di taman sari, bukit dealova, dan Ayam kampus yang mulai marak di tambahlagi foto-foto syrur anak SMP jebus, ini menunjukkan bahwa pepatah itu menujukkan kebenarannya.

Kerja team yang terdiri dari orang tua ( sebagai guru dirumah), Guru di sekolah, dan Lingkungan ( sebagai Guru saat anak-anak bermain) harus di bentuk. diawali dengan komunikasi yang baik antara orang tua dan guru di sekolah, pertemuan yang intensif antara keduanya akan saling memberikan informasi yang sangat mendukung bagi pendidikan si anak. Peran Lingkungan pun harus lebih peduli, dengan menganggap anak-anak yang ada dilingkungannya adalah tanggung jawab bersama, tentunya lingkungan pun akan dapat memberikan informasi yang benar kepada orang tua tentang tindak tanduk si anak dan kemudian dapat digunakan untuk mengevaluasi perkembangannya.

Terlihat betapa peran orang tua sangat memegang peranan penting, setelah semua informasi tentang pertumbuhan anakya di dapat, orang tuapun harus pandai mengelola informasi itu dengan benar.

Terlepas dari baik buruknya seorang guru nampaknya filosofi seorang guru dapat dijadikan pegangan bagi kita semua terutama bagi para orang tua, mari kita bersama-sama untuk menjadi guru bagi anak anak kita yang selalu memberi contoh kebenaran dan memberi dorongan untuk berbuat kebenaran. Sang guru bagi anak adalah Orang tua, guru sekolah dan lingkungan tempat ia di besarkan. Seandainya sang guru dapat memberi teladan yang baik mudah-mudahan anak-anak kita akan ada di jalan yang benar, semoga.
 
Sumber : http://artikel-opini.blogspot.com/

Puisi Aku Seorang Guru


Aku seorang guru.

Lihatlah...seharian, aku telah diminta menjadi seorang aktor, teman, penemu barang hilang, psikologi, pengganti orang tua, penasihat, hakim, pengarah, motivator, dan pembimbing ruhani murid-muridku..

Meski tersedia peta, grafik, formula, kata kerja, cerita dan buku. Aku sebenarnya tidak punya apa-apa untuk diajarkan, karena murid-muridku sebenarnya hanya mempunyai diri mereka sendiri untuk belajar,

Aku sebuah paradoks. Aku paling keras berbicara dan aku paling banyak mendengar. Karunia terbesarku terdapat dalam apa yang bersedia aku terima dari murid-muridku dengan sikap menghargai.

Kekayaan materi bukanlah salah satu tujuanku, tapi aku seorang pencari harta karun, yang selalu mencari peluang baru bagi murid-muridku�peluang untuk menggunakan bakat-bakat mereka �dan yang selalu mencari bakat-bakat yang kadang tersembunyi dbalik sikap menyerah.

Dulu..aku bercita menjadi seorang dokter�namun sekarang dengan aku menjadi seorang guru, aku marasa bahwa akulah yang paling beruntung diantara semua pekerja.

Karena seorang dokter diijinkan untuk mengantarkan kehidupan dunia dalam satu saat ajaib. Aku diijinkan melihat kehidupan itu dilahirkan kembali setiap hari dengan pertanyaan baru, gagasan baru dan persahabatan baru dari semua muridku

Ketika seorang arsitek tahu bahwa jika ia membangun dengan teliti, bangunannya mungkin akan berdiri berabad-abad. Namun seorang guru tahu bahwa jika ia membangun dengan cinta dan kebenaran, apa yang ia bangun akan abadi.

Aku tidak membutuhkan tempat rekreasi atau hiburan untuk meredakan rasa sedih yang terkadang datang bersama masalah-masalah, karena disini ketika didepan gerbang sekolahku, semua itu akan larut bersama senyuman, ketulusan dan cinta tulus murid-muridku yang terpancar dari mata, senyuman, harapan dan sambutan hangat mereka setiap pagi...

Aku seorang pejuang, setiap hari bertempur melawan sikap negatif, rasa takut, cara berpikir seragam, prasangka, kebodohan dan kelesuan. Tapi aku mempunyai sekutu-sekutu hebat : kecerdasan, rasa ingin tahu, dukungan orang tua, kreatifitas, cinta, tawa�semua bergegas menghampiriku dengan dukungan luar biasa.

Kepada siapa lagi aku berterimakasih atas hidup indah yang begitu beruntung bisa kujalani ini selain kepada kalian ; masyarakat dan para orang tua. Karena kalian telah memberiku kehormatan besar dengan mempercayaiku untuk mendidik sumbangan terbesar kalian bagi keabadian �anak-anak kalian.

Dan demikian aku mempunyai sebuah masa depan yang menantang, penuh petualangan dan yang menyenangkan karena aku diijinkan melewati hari-hariku dengan masa depan.

Kubuka mata dipagi hari, aku ingat bahwa hari ini aku akan bertemu dengan banyak kebahagiaan dengan murid-muridku � ya aku seorang guru � dan untuk itu aku bersyukur pada Allah setiap pagi ... setiap hari.

Aku menyentuh masa depan� karenanya aku menjadi guru ! (NS)

* Diadaptasi dari John Wayne Schlatter dalam Chicken Soup For Teacher Soul

Seorang Guru

Menggandeng tangan

Membuka pikiran

Menyentuh hati

Membentuk masa depan

NN



Sumber : http://sditalibrah.multiply.com

Guru dan Psikologi Penangkal Kenakalan Remaja



Peran seorang Guru dalam membentuk kepribadian para remaja sangat berkaitan erat, setidaknya dalam hidupnya sejak dari taman kanak-kanak hingga kuliah di Perguruan Tinggi, seorang anak, remaja, akan berhubungan langsung dengan para guru atau dosen selama belasan bahkan puluhan tahun lamanya. Jadi bagaimana mungkin peran seorang guru tidak menjadi sesuatu hal yang mendapatkan prioritas lebih dari masyarakat untuk dapat menangkal kenakalan remaja yang semakin hari semakin meresahkan kita. Untuk menahan lajunya angka kasus-kasus kenakalan remaja maka peran aktif para guru harus dioptimalkan. setidaknya dalam kehidupannya setiap hari, seperempat atau setengahnya (5 - 8 jam) waktu seorang remaja akan dihabiskannya bersama dengan para gurunya, baik di sekolah maupun di kampus, bahkan ada dan bahkan banyak keakraban antara para remaja dan gurunya berlanjut positif sampai ke luar lingkungan sekolah atau kampus. Seperti terjadi dalam tetralogi laskar pelangi, bagaimana perjuangan seorang guru, hubungan sosialnya dengan para muridnya telah membentuk para murid menjadi para remaja tangguh, berbudi, dan memiliki cita-cita tinggi, yang bahkan "kenakalan remaja" adalah sesuatu hal yang bahkan tidak pernah terlintas dalam benak mereka, "kenakalan remaja" yang indah, "kenakalan remaja" karena layaknya mobilitas seorang remaja, "Kenakalan Remaja" karena tingginya kreativitas seorang remaja, "kenakalan remaja" yang berdiri di atas jembatan yang benar dan lurus, "kenakalan remaja" yang terarah, "kenakalan remaja" yang tidak melampaui batas, "kenakalan remaja" yang bahkan telah menjadi inspirasi bagi ratusan juta remaja lainnya, "kenakalan remaja" yang bukan "kenakalan Remaja".

Cerita berikut ini menggambarkan pola hubungan yang positif antara seorang guru dengan muridnya, seorang remaja, yang terus berlanjut bahkan lama sampai keduanya jauh terpisah oleh jarak dan waktu. Bagaimana seorang guru mampu memberikan seberkas cahaya bagi sang remaja yang sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang tulus, dan akhirnya mampu menghindarkan sang remaja dari kenakalan remaja yang dapat saja mengancamnya sewaktu-waktu. Maka Guru sebagai penangkal kenakalan remaja adalah satu kalimat yang tepat untuk digaungkan, terlepas dari beberapa kasus (sedikit) oknum guru yang mencoreng citra seorang guru yang malah justru menjadi pelaku dan penyebab kenakalan remaja itu sendiri. Namun bagaimanapun juga citra seorang guru yang dapat dijadikan panutan untuk menangkal kenakalan remaja akan tetap bersinar, terang seperti terangnya mentari yang akan terus menyinari dunia hingga akhir nanti ...
Salam hormat dan sayang untuk seluruh guru di dunia yang dengan dedikasi dan semangat pengabdiannya bagi kecerdasan dunia, guru adalah mata tombak dari intelektualitas dunia...
Nada Melody

Suasana pagi yang begitu menyegarkan, membuatku bertambah semangat menyapa hembusan angin nan begitu lembut menelusup ke arah wajahku. Dingin asli, tapi begitu menyegarkan, aku sangat menyenangi bertemu dengan suasana pagi. Mataharinya yang masih menyinari dengan kehangatan nan begitu lembut bersahaja, yang tak begitu membakar. Kicauan burung menyambut kedatanganku ke sekolah ini, tempat aku mentransfer ilmu kepada anak bangsa. Ya sebagai seorang guru, guru salah satu SMA Islami yang ada di kota ini. Kota tempat aku menjejakkan kaki yang Allah takdirkan, di sinilah rejekiku berawal.

Sungguh ini hal yang sangat mengherankan, kenapa aku bisa berprofesi sebagai seorang guru. Sebuah idealismekah atau sebuah pelarian atas kelelahanku mencari tempat agar bisa mengaplikasikan ilmuku setelah tamat sarjana. Padahal aku kuliah di fakultas non kependidikan, tidak ada sama sekali pengalaman mengajar. Semua kulalui dengan wajar, dengan sederhana, dengan modal apa adanya. Semua mengalir begitu saja, dan akhirnya aku sangat mencintai pekerjaan ini, pekerjaan sebagai seorang guru.

Bagiku menjadi seorang guru adalah sebuah tantangan besar, karena selain mengajar kita juga dituntut agar bisa mendidik anak sekaligus. Yach..mengajar sambil mendidik anak, itu tekadku, dan ini harus, tidak boleh tidak. Kalau dipikir-pikir sebenarnya aku tipe orang sangat pendiam dan sangat pemalu, tidak percaya diri, sedikit bicara, selalu berada di duniaku sendiri, karena aku lebih suka berada dalam kesunyian. Aku lebih suka berada jauh dari keramaian dan yang pastinya waktu dulu aku paling takut berhadapan dengan orang banyak, alias grogi.

Jujur saja, pertamakali mengajar aku sempat nervous, gemetar dan suaraku bergetar. Keringat dingin melengkapi kegugupanku, tapi alhamdulillah para siswa tidak terlalu memperhatikan reaksiku saat pertamakali mengajar. Syukurlah, ini langkah awal yang sangat baik, agar aku bertambah percaya diri. �Ayolah Indras, semangatlah mengawali langkahmu di dunia kerja,�kata suara hatiku. Oh, ya maaf aku lupa memperkenalkan diri, maksudnya namaku adalah Pradnya Paramita Sang Indraswari. Entah kenapa orangtuaku memberi nama yang begitu panjang dan agak asing di telinga. Kata mereka itu adalah nama seorang pendekar wanita yang mumpuni yang selalu menolong orang-orang yang lemah. Tapi bagiku itu tidaklah penting, yang terpenting saat ini pada kenyataannya aku adalah seorang guru titik. Apalah arti sebuah nama, tapi nama inilah yang telah membawaku jauh ke kota ini, jauh dari tempat kelahiranku.

Perjalanan yang panjang dan melelahkan sampai aku bisa berada di sebuah daerah yang bahkan sulit terlihat di peta, karena berada di ujung pulau. Pulaunya yang sangat kecil, tapi aneh walau kecil kehidupan di daerah ini begitu maju. Kotanya begitu tertata rapi dan aku merasa betah berada di sini. Serasa berada di sebuah negeri dongeng dengan kehidupan yang begitu teratur, semua objek seakan selalu bercengkerama, bersahabat, begitu asri ramah dan bersahaja. Ini sesuatu kehidupan yang membuatku takjub, ternyata Allah sangat menyayangiku sehingga aku bisa berada di sebuah negeri kayangan seperti versi kanak-kanakku dulu. Ini adalah mimpiku yang menjadi sebuah kenyataan. Aku pernah bermimpi berada di sebuah tempat yang begitu indah, dikelilingi anak-anak yang lucu dan begitu baik, menjadi seorang pendidik di sekolah yang Islami.

Subhannalah, Allah mewujudkan mimpiku, hingga aku bisa berada di sini dan menjadi seorang guru di sekolah yang Islami pula. Karena aku memang sangat menyenangi anak-anak, aku sangat menyukai berinteraksi dengan anak-anak. Apalagi di usia-usia SMA, karena di usia ini mereka berproses dari anak-anak ke usia remaja, bahkan menuju usia dewasa. Tantangannya luar biasa, bagaimana agar kita bisa memposisikan dirikita sebagai seorang guru, orangtua, saudara bahkan sebagai seorang sahabat. Aku bertekad agar bisa menghadapi mereka dengan penuh kesabaran, keikhlasan dan kasihsayang. Modalku hanya sederhana, bagaimana aku bisa berinteraksi dengan mereka, ya...hanya dengan komunikasi, mengajar dan mendidik, itu saja tidak lebih. Sederhana bukan, itulah langkah awal sebagai bekalku untuk menjadi seorang guru, dan yang utama adalah keyakinanku kepada sang pemilik jiwa Allah swt yang senantiasa berada di setiap langkahku.

�Ibu Indraswari, selamat telah bergabung di sekolah yang sangat sederhana ini,�kata Bu Pitaloka, wakil kepala sekolah di sini. Aku sempat tergeragap, kaget, karena lamunanku tercerabut dengan tiba-tiba akibat sapaan dari Ibu Pitaloka yang begitu keibuan itu. Akhirnya aku tersenyum dan berucap pelan,�iya Bu Pita terimakasih karena bersedia menerimaku mengajar di sini.� Tidak tahukah beliau, betapa aku sangat bersyukur bisa berada di sini, di sekolah yang mereka anggap sederhana ini. Karena di sinilah aku menemukan banyak kasihsayang dari seluruh penghuni sekolah ini. Di sinilah aku begitu di hargai, disayangi dan dicintai sebagai seorang guru. Aku seperti menemukan sesuatu yang belum pernah kurasakan, teman-teman guru yang begitu baik, siswa-siswa yang lucu dan penurut, dan begitu menyayangiku, walau ada juga beberapa orang yang bandel tentunya, tapi sebenarnya mereka anak yang baik.

Tapi aku di sini hanya banyak akan bercerita tentang seorang siswi yang membuatku kagum. Darinya aku banyak belajar banyak hal, bagaimana kita bisa memilah-milah segala sesuatu sesuai situasi dan kondisi. Tidak mencampur adukkan permasalahan di rumah dan di tempat kerja. Darinya aku belajar bagaimana menjadi orang yang sabar, tabah dan kuat. Dan darinya juga aku belajar menjadi orang yang optimis, bahwa Allah Maha Adil terhadap hamba-hamba-Nya. Darinya aku belajar, bahwa menjalani hidup itu haruslah sesuai sunnatullah, mengalir seperti air. Walau terkadang tenang, beriak bahkan berombak, menghempas batu karang, mengalir, meresap ke dasar air. Percayakah dirimu wahai anakku, darimu aku belajar memaknai kehidupan yang penuh tantangan ini, bahwa hidup adalah perjuangan. Ya darimu Melody anakku. Darimu Allah takdirkan Ibu kuat melangkah?

Sampai saat ini silaturahmi antara dirimu dan Ibu masih terjalin dengan baik. Kau memang anak yang baik Melody, walau perjalanan hidupmu tak sebaik sifatmu. Tapi bagimu itu tidak penting, bagimu masalalu adalah tetap masalalu yang tak bisa diputar balik kembali. Dan ia akan selalu menjadi bagian dari hidupmu yang takkan pernah terpisahkan. Melody sering mengalami benturan, bahkan benturan itu sanggup menghempaskan dirinya ke bumi. Tapi sungguh ia sangat teruji dan selalu menjadi pemenang. Melody memiliki karakter dan kepribadian yang kuat. Dari wajah yang cantik terpancar ketenangan yang luar biasa, tidak sekalipun aku melihat kesedihan terbias dari wajahnya. Ketenangan selalu mengiringi langkah-langkah kecilnya, Sepertinya ia tidak pernah mengalami masalah, hidupnya mengalir, aktivitasnya biasa sama seperti siswa-siswi lainnya. Dan memang ia adalah anak yang aktif di sekolah maupun di luar sekolah. Melody selalu melangkah dengan pasti tanpa keraguan, tanpa beban, tanpa masalah. Melody...Melody...bagaimana bisa dirimu begitu kuat menapaki kehidupan yang sangat keras ini.

Pertemuanku dengan Melody ketika dimulainya tahun ajaran baru di sekolah tempat aku mengajar. Dan itupun masa orientasi siswa sudah selesai hampir satu minggu. Saat itu aku mau masuk ke kelas III IPA untuk mulai mengajar, tapi bel masuk belum terdengar, karena aku sengaja lebih awal ke kelas. Sebelum masuk kelas tanpa sengaja aku melihat seorang siswi yang rasa-rasanya masih asing bagiku berada di kelas III IPS. Apa itu murid pindahan atau murid yang memang terlambat masuk karena ada keperluan lain? Siswi tersebut membuatku penasaran sekaligus bertanya-tanya dalam hati. Aku jadi memperhatikan dirinya sesaat dan iapun menoleh sekilas kearahku dengan pandangan asing juga. Namun tak lama kemudian bel masuk berbunyi dan aku langsung masuk ke kelas. Aku mengawali tahun ajaran baru ini dengan diskusi dan meminta murid-muridku menceritakan pengalaman ketika mereka libur panjang.

Selesai mengajar, waktu jam istirahat aku bertanya dengan Ibu Pitaloka, siapa nama murid yang baru masuk tersebut. Oh...ternyata murid pindahan dan namanya cukup unik, Melody ya namanya lengkapnya Nada Melody. Pantas saja aku tidak kenal sebelumnya, karena ia memang murid pindahan dari sekolah lain. Dan aku tidak tahu pasti alasan dirinya pindah ke sekolah yang sederhana ini. Karena memang penampilannya beda dengan murid lainnya. Ia rapi banget dan agak berkelas, juga cantik, kok mau juga ia sekolah di sini, aneh juga ya. Tapi biarlah, orangkan masing-masing punya alasan untuk sekolah dimanapun yang ia senangi. Jujur aja, anaknya agak pendiam bahkan bisa dikatakan sangat pendiam, atau sedikit sombong. Jika murid yang lain kalau ketemu diriku pasti menyapa dengan ramah. Sedangkan Melody hanya melihat kearahku tanpa ekpresi, tanpa beban, itu karena memang takdir yang mengharuskan kami selalu bertemu. Sebab aku juga mengajar di kelasnya, ya mau tidak mau kami harus saling ketemu.

Itulah awal pertemuanku, sekaligus kedekatanku dengan Melody. Dan aku sangat bersyukur dan bahagia bisa menyayangi dan mendidik Melody. Aku terus bertemu dan memang mengajar Melody dari kelas satu sampai ia naik ke kelas tiga. Sampai sejauh itu aku belum mengenal dirinya secara utuh, ia penuh misteri dan selalu membuatku bertanya-tanya dalam hati. Bagaimana sebenarnya kehidupan Melody secara utuh, aku belum mampu menjangkaunya. Akhirnya ketika ia naik kekelas II, kebetulan juga aku sebagai wali kelasnya. Sebagai wali kelas aku harus berusaha mengetahui latar belakang kehidupan dan keluarga muridku masing-masing. Termasuk juga latar belakang kehidupan Melody siswiku yang selalu berada di dunianya sendiri. Terkuak juga akhirnya siapa Melody sebenarnya, itu kuketahui dari Ibu Pita. Beliau bercerita tanpa kuminta dan memang aku tidak pernah mendesak rekan-rekan guru agar bercerita siapa Melody.

Dari cerita Ibu Pita, kuketahui bahwa Melody terlahir dari keluarga yang tidak utuh, keluarga yang brokenhome. Orangtuanya berpisah ketika Melody berusia 40 hari, tragis dan menyedihkan di usianya yang baru 40 hari, ia sudah terpisah dari orangtuanya. Yang mengasuhnya waktu itu adalah Neneknya, sampai saat ia remaja ia tinggal dengan Nenek dan Tantenya. Tapi sungguh ia tidak pernah kehilangan kasihsayang kedua orangtuanya. Karena kedua orangtuanya selalu melimpahi dirinya kasihsayang, mereka berlomba-lomba mencurahkan kasihsayangnya kepada Melody. Walau orangtuanya masing-masing sudah memiliki keluarga sendiri-sendiri. Melody tegar, Melody kuat dan ia tidak pernah menangis atau menyesali apa yang sudah dialaminya. Kekuatan, ketabahan dan kesabaran yang kumiliki, tidaklah seperti yang dimiliki Melody. Aku sendiri heran kenapa ia tidak pernah menceritakan masalalunya itu padaku. Padahal sudah hampir 2 tahun aku mengenalnya, memang sejak Melody naik ke kelas II baru ia benar-benar dekat denganku. Melody sudah kuanggap seperti anakku sendiri, dan ia juga mengakui bahwa dirinya mendapatkan sosok seorang ibu, yaitu aku.

Waktu kenaikan kelas, yaitu Melody naik ke kelas III, diharuskan kepada semua murid bahwa yang mengambil rapor adalah orangtua, tidak boleh diwakilkan. Ketika pengambilan rapor Melody, datanglah ayah dan ibunya, aku belum bertemu mereka sebelumnya. Dengan spontan dan sedikit mengejutkan diriku, tiba ayah Melody saat kupanggil wali yang harus mengambil rapor Melody, berkata kepadaku,�maaf saya ayah tirinya Melody, saya akan mengambil rapor Melody.� Padahal aku sendiri tidak menanyakan Bapak itu siapanya Melody, dari mulut beliau mengalirlah cerita tentang Melody. Cerita tentang kebanggaannya terhadap Melody, perhatiannya, juga kasihsayangnya terhadap Melody. Dalam hati aku bersyukur karena dia menganggap Melody seperti anak kandungnya sendiri. Ibunya Melody juga terlihat bangga, karena Melody anak yang cerdas, walau mereka sadar bahwa mereka telah merusak dengan utuh kebahagiaan anaknya. Sebesar apapun kasihsayang dan perhatian mereka terhadap Melody tidaklah bisa mengembalikan kebahagiaan Melody yang sempat terengut ketika ia masih bocah merah yang tak pernah mengerti apa yang telah terjadi.

Sejak kejadian dan informasi yang aku dapatkan itu, barulah aku berani bertanya langsung pada Melody. Awalnya karena aku tidak tahu ternyata latar belakang kehidupan Melody sampai seperti itu. Saat itu Melody sedang berbicara denganku di ruang guru. Melody memang jarang berkumpul dengan teman-temannya, ia merasa lebih enjoy jika bersamaku atau dengan Andrew teman akrabnya di kelas yang sudah dianggapnya seperti saudaranya sendiri. Sebelum mengawali pembicaraan aku menatap Melody sesaat, ia heran dan langsung bertanya padaku. �Kenapa Ibu, ada yang salah denganku, atau ada yang ingin Ibu bicarakan?�. Aku menghela napas dan akhirnya berkata,�kenapa Melody tidak pernah cerita sama Ibu tentang masa lalumu, Melody percayakan sama Ibu.� Melody terdiam sesaat, matanya berlinang dan berkaca-kaca, aku sempat menyesali sikapku padanya. Kami akhirnya sama-sama terdiam, berbicara dengan pikiran-pikiran kami sendiri.

Aku bertekad tidak akan memaksa Melody untuk menceritakan siapa dirinya sebenarnya. Biarlah waktu yang menjawab semuanya itu, biarlah Melody dengan sikap dan keputusannya jika memang ia tidak mau berbagi denganku. Ia dekat denganku dan aku menyayanginya itu sudah lebih dari cukup bagiku. Namun Melody akhirnya cerita juga siapa dirinya dan bagaimana latar belakang kehidupannya. Sama seperti yang kudapatkan informasinya dari Ibu Pitaloka. Dan Melodypun berkata setelah mengakhiri ceritanya,�Ibu, masalah di rumahkan tidak mesti dan harus dibawa ke sekolah, masa laluku adalah tetap menjadi masa lalu.� �Aku tidak mau terbelenggu dengan masalalu yang dapat membuat langkahku terbatas, aku tidak mau terpuruk dengan kehidupan getirku.� �Ibu, Melody harus menjadi orang yang tegar dan berusaha menjadi orang yang bisa memilah-milah masalah sesuai situasi dan kondisinya�.

Ya, kamu benar Melody, kita tidak harus berjalan mundur kebelakang, karena masih ada hari ini dan hari esok yang akan kita jalani. Kita tidak mesti membelenggu dirikita dengan masalalu yang membuat kita bisa hancur. Mengalirlah, jalanilah kehidupan ini dengan keyakinan pada sang pencipta-Mu, bahwa Ia tidak pernah lalai pada hamba-hamba-Nya. Betapa Allah sangat menyayangimu Melody, Ia mempertemukanmu dengan orang-orang yang begitu perhatian dan sayang padamu. Percayakah dirimu Melody, bahwa banyak orang-orang disekelilingmu yang sangat menyayangimu dengan tulus tanpa pamrih. Ada aku Ibumu yang sampai detik ini tetap mengasihimu. Yang banyak belajar darimu tentang bagaimana mengelola sikap.

Aku mendampingi Melody sampai dia kelas III, dia berada di kelas III IPA dan waktu di kelas III barulah aku menjadi wali kelasnya. Jadi itu membuatku lebih leluasa menggali informasi tentang Melody. Karena sebagai wali kelas, aku harus tahu latar belakang masing-masing siswaku dan tak terkecuali Melody. Ada hal yang selalu membuatku terharu dan terkadang agak membuatku tidak nyaman tentang kebiasaan Melody. Jika aku lagi ada jadwal mengajar di kelas III IPS, dan kebetulan kelas Melody lagi ada jam kosong, karena gurunya berhalangan hadir. Melody selalu ikut denganku masuk di kelas III IPS, ia duduk dengan santainya seolah-olah lagi belajar. Teman-temannya suka nyeletuk kenapa Melody masuk kelas III IPS, bukankah ia anak kelas III IPA. Aku coba meluruskan dengan suasana hati agak tidak nyaman, karena khawatir siswa lain mengatakan bahwa Melody anak emas, anak kesayangan Ibu Indraswari. Sungguh benar-benar situasi yang tidak enak. Tapi aku bangga pada Melody, karena ia lebih memilih mendengarkan aku mengajar dibandingkan ngobrol hal yang tidak penting dengan teman-temannya. Secara tidak langsung ia juga mendapatkan ilmu baru.

Kebiasaan itu bukan hanya sekali dilakukan oleh Melody, tapi berkali-kali. Disatu sisi aku merasa tenang karena Melody merasa bahagia jika bersamaku yang sudah dianggap seperti ibunya sendiri. Kebiasaan itu tidak hanya dilakukan pada jam pelajaran yang memang lagi kosong, tapi saat jam istirahat ia suka ngobrol denganku dibandingkan dengan temannya yang lain. Memang kuakui Melody agak menutup diri dengan teman-temannya yang lain. Tapi teman-temannya sudah sangat memahami sikap dan kebiasaan Melody. Bukan artinya Melody anak yang sombong, sama sekali tidak, ia tetap berteman dengan murid lainnya, terutama Andrew.

Jika ada waktu luang Melody selalu menyempatkan waktu main ke rumah, mengunjungi diriku ibu gurunya, yang sudah dianggapnya seperti ibunya sendiri. Terimakasih Melody, karena memang dirimu tak pernah melupakan ibu, sampai saat ini, sampai dirimu berkeluarga dan sudah memiliki anak. Ternyata sikapmu tidak berubah, kau tetap Melodyku yang selalu membuatku terharu sekaligus juga bangga. Kita tetap menjalin silaturahmi dengan baik. Ibu selalu berdoa agar Allah selalu menjagamu, memberimu yang terbaik, dan insya Allah ibu yakin kau sanggup menghadapi badai yang selalu menghadangmu. Dan ibu tahu bahwa kau perlu lentera dan alas kaki, agar dirimu kuat melangkah.

Percayalah Melody, ada Allah yang selalu melindungimu, menguatkanmu, menjagamu, yang tak pernah sedikitpun meninggalkanmu, yang mencintaimu tanpa batas, ada ibu yang insya Allah selalu akan hadir mengiringi langkah-langkahmu. Hidup memang penuh perjuangan, dan kau telah membuktikan semua itu, kau terus melangkah walau kehidupanmu tidak seperti kehidupan teman-temanmu yang lain. Salam sayang untuk bidadarimu, permata hatimu, belahan hati dan buah hatimu, semoga ia dapat menyejukkan hati dan matamu. Salam sayang ibu karena Allah semata untukmu Melodyku.

(medio, akhir desember 2008, mengenangmu anakku melody,ketika awal silaturahmi kita, trims telah selalu mengingatku ibumu)

Sumber : Rustinah di http://rustinah.multiply.com